Materi Leasing Syariah
Pengertian
Leasing syariah/sewa guna usaha syariah (ijarah) adalah Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun tanpa hak opsi yang akan digunakan oleh penyewa selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran dimana menggunakan prinsip ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.
Landasan hukum / Fatwa DSN
a. Fatwa DSN No. 9/DSN-MUI/IV/2000 tentang ijarah. Berisi rukun dan syarat ijarah, ketentuan objek ijarah, kewajiban LKS dan nasabah dalam pembiayaan ijarah.
b. Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/III/2002 tentang Al-ijarah al muntahiyah bittamlik. Berisi rukun dan syarat -ijarah al muntahiyah bittamlik, ketentuan dan hal² yang dilakukan jika terjadi perselisihan.
Rukun dan syarat Ijarah/Leasing syariah :
a. Pihak berakad (Lessor : pemberi sewa dan lesse : penyewa)
b. Objek kontrak
c. Sighat/ijab kabul
d. Manfaat
Surat yang menjadi landasan Leasing syariah (ijarah) :
a. QS. At-Talaq : 6
b. QS. Al-Qashas : 26
Ketentuan ijarah berdasarkan Fatwa DSN MUI
Rukun dan syarat
1. Kedua belah pihak yang berakad telah baligh dan berakal
2. Kedua belah pihak sepakat dan rela untuk melakukan akad leasing
3. Manfaat objek akad diketahui dua pihak secara sempurna
4. Objek akad dapat diserahkan, dipergunakan, dan tidak catat
5. Objek akad dihalalkan oleh syara'
6. Objek akad sesuatu yang biasa disewakan, ex. Mobil, motor, rumah, dll
7. Upah/sewa dalam akad harus jelas tertentu dan sesuatu yang bernilai harta.
Perbedaan ijarah dan leasing
See you
Semoga bermanfaat! :)
Komentar
Posting Komentar